Selasa, 04 September 2012

KPMD KECAMATAN WONOSALAM MENGADAKAN PELATIHAN DI DESA TLOGOWERU




Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Kecamatan Wonosalam mengadakan pelatihan di Desa Tlogoweru Kecamatan Guntur (04/9/2012).
Pelatihan yang dilakukan pada kali ini berbeda dengan pelatihan yang dilakukan dengan sebelumnya.
“Pelatihan kali ini diadakan di luar Kecamatan Wonosalam dengan tujuan untuk menambah wawasan akan hal-hal potensial yang bisa dikembangkan di Wonosalam serta mengurangi tingkat kejenuhan akan program yang selama ini dilaksanakan”, ungkap Konsultan yang mendampinginya, Sofia Budhi Rahmawati.
Pelatihan yang dilakukan  di desa yang terkenal dengan “Tyto Alba” tersebut dilaksanakan mulai pagi hingga malam hari dengan mengangkat tema Peningkatan Produksi Pertanian melalui Potensi Alam. Dalam rangkaian kegiatan tersebut peserta disuguhi dengan materi pembuatan “Biodex” sebagai pupuk organik dan pengenalan “Tyto Alba” sebagai predator hama tikus sawah.


“Meningkatkan produksi pertanian tidak bisa dengan mengandalkan satu bahan bermerk saja dalam proses pengolahan lahan dan tanaman, namun kita harus mengenali karakter tananam yang ditanam dan mengolah lahan dengan tidak merusak alam sehingga tercukupi kebutuhan hara yang akan diserap oleh tanamannya”, kata Kepala Desa Tlogoweru, Soetedjo.
“Pengolahan lahan dengan bahan kimia yang terus-menerus justru akan semakin merusak kesuburan lahan dan pemberantasan hama tikus dengan penggropyokan (penangkapan beramai-ramai,red) tidak banyak menyelesaikan masalah. Maka kita berdayakan masyarakat dan hasil alam disekitar kita dengan Biodex sebagai pupuk organik dan Tyto Alba sebagai pembasmi tikus”, lanjut orang nomor satu di Tlogoweru tersebut.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh 42 KPMD dan 21 petani itu, peserta nampak antusias mengikuti rangkaian acara yang ada, mulai dari penyampaian terori hingga praktek pembuatan Biodex, pengamatan penggemukan sapi dengan Biodex hingga pengamatan langsung ke penangkaran dan rumah burung hantu yzng dikenalkan dengan “Rubuha” di sawah.
Terasa ada secercah senyum akan harapan untuk mengurangi tingkat kemiskinan ketika para peserta mulai beranjak pulang kerumah masing-masing pada pukul 19.30 WIB.